Agent adalah segala sesuatu yang dapat dipandang sebagaimana mengamati lingkungannya melalui sensor dan bertindak atas lingkungan yang melalui efektor. Agen manusia memiliki mata, telinga, dan organ lain untuk sensor, dan tangan, kaki, mulut, dan bagian tubuh lainnya untuk efektor. Menurut Russel dan Norvig, pengertian agent adalah segala sesuatu yang dapat dipandang menangkap/mengetahui/menangapi lingkunganya melalui sensor dan bertindak terhadap lingkunganya melalui efektor. Sensor merupakan bagian yang merangsang akan merangsang agent (kamera & infra red pada robot) sedangkan efektor merupakan bagian yang digunakan oleh agent untuk menangapi rangsangan yang telah diterimanya sebelumnya(motor pada robot).
B. Konsep Agent
Gambar di atas merupakan konsep dari agent dimana si agent (robot) mendapatkan "percepts" yang ditangkap oleh sensor si agent dan dia melakukan tindakan atas apa yang diterima oleh sensor terhadap lingkungannya. Seperti halnya manusia jika tangan terkena benda panas maka sensor yang dirasakan oleh kulit kita akan membuat tangan kita secara otomatis menjahui benda tersebut. Agent juga dituntut untuk mengerjakan suatu tindakan sampai berhasil. Untuk mengukur seberapa kesuksesan sebuah agent, tidak ada satu ukuran yang tetap dan sama untuk semua agent. Kita dapat menanyakan kepada agen secara subyektif tentang kenyamanan dengan kinerja agen itu sendiri. Sehingga harus ada pengukuran kinerja obyektif yang diberlakukan dengan standart otoritas tentang apa artinya sukses dalam lingkungan dan menggunakannya untuk mengukur kinerja sebuah agen.Namun ada beberapa cara untuk mengevaluasi kerja dari agent yaitu :
- Pengukuran kinarja (Performance Measure)
- Percept Sequence (persepsi urutan)
- Knowledge from Environment
- Possible Actions
C. Contoh Agent
Vacuum cleaner
Ketika vacuum cleaner tersambung dengan aliran listrik maka arus listrik akan mengoperasikan motor listrik sehingga kipas yang berada satu poros dengan motor listrik juga akan ikut berputar .Kipas yang berputar ini akan memaksa udara dan partikel debu terhisap ke exhaust port melalui intake port karena baling-baling pada kipas ini di desain untuk menghisap, hal ini cukup berbeda dengan baling baling pada kipas angin yang biasa Anda gunakan untuk mendinginkan Anda yang di desain untuk menghembuskan udara.Ketika udara dan partikel debu tersebut terhisap maka kepadatan partikel akan meningkat di depan kipas dan menurun di belakang kipas karena tekanan udara. Penurunan tekanan pada bagian belakang kipas pada exhaust port akan menyebabkan perbedaan tekanan antara tekanan udara luar dengan exhaust port sehingga udara dan debu tersebut terhisap karena tekanan pada vacuum cleaner lebih rendah daripada tekanan udara luar. Dan sekarang pertanyaan nya adalah bagaimana caranya untuk menangkap debu-debu tersebut? Aliran Udara dan debu-debu yang terhisap melalui intake port ke exhaust port akan melewati kantong debu (dust bag) terlebih dahulu. Kantong debu ini terbuat dari bahan berpori anyaman (biasanya kain atau kertas) yang bertindak sebagai filter udara . Lubang-lubang kecil di kantong tersebut cukup besar untuk membiarkan partikel udara lewat, tetapi terlalu kecil untuk sebagian besar partikel debu agar tertangkap pada kantong debu.
Sumber Referensi:
- Anonim. 2012. Diambil dari http://artikel-teknologi-informasi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-agent-pada-ai-artificial.html?m=1
- Anonim. Diambil dari http://share.its.ac.id/pluginfile.php/1358/mod_resource/content/1/2._Agent_Cerdas.pdf
- http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-vacuum-cleaner/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar