Senin, 30 Oktober 2017

Membuat Garis Vertikal, Horizontal dan Diagonal

Dalam membuat program garis kita perlu yang namanya library OpenGL. OpenGL sendiri adalah suatu spefikasi grafik yang low-level yang menyediakan fungsi untuk pembuatan grafik primitif termasuk titik, garis, dan lingkaran. OpenGL digunakan untuk keperluan-keperluan pemrograman grfis.OpenGL bersifat Open-Source, multi-platform dan multi-language serta digunakan mendefinisikan suatu objek, baik objek 2 dimensi maupun objek 3 dimensi. OpenGL pada awalnya didesain untuk digunakan pada bahasa pemrograman C/C++, namun dalam perkembangannya OpenGL dapat juga digunakan dalam bahasa pemrograman yang lain seperti Java, Tcl, Ada, Visual Basic, Delphi, maupun Fortran. Namun dalam membuat program ini saya menggunakan program Netbeans dengan bahasa pemrograman Java. Untuk mengetahui lebih lanjutnya silahkan klik disini.

Jumat, 20 Oktober 2017

PEAS

Definisi PEAS
PEAS (Performance measure, Environment, Actuators, Sensors). Ketika merancang sebuah agent, harus mendefinisikan lingkungan masalah (task environment), yaitu :
  • Performance measure : apa saja komponen pengukur keberhasilan si agent?
  • Environment : kondisi apa saja yang ada disekitar si agent?
  • Actuators : apa saja yang bisa dilakukan si agent?
  • Sensors : apa saja yang menjadi input si agent?
PEAS sendiri dapat membantu untuk meminimalisir kegagalan dalam pembuatan agent karna sebuah agent dituntut untuk mengerjakan suatu tindakan sampai berhasil. Atau PEAS juga dikatakan sebagai kerangka kerja dalam pembuatan sebuah agent.  

Contoh PEAS
Sebuah agent taksi otomatis yang menerima penumpang dan mengantarkannya ke tujuan :
  • Performance measure : sampai tujuan, tidak melanggar aturan lalu lintas, perjalanan nyaman, hemat bensin
  • Environment : jalan, lalu lintas, pejalan kaki, pelanggan
  • Actuators : arah stir, gas, rem, klakson, sinyal kiri atau kanan
  • Sensors: video, speedometer, GPS, keyboard

Sumber Referensi :
Anonim. Diambil dari  http://share.its.ac.id/pluginfile.php/1358/mod_resource/content/1/2._Agent_Cerdas.pdf

AGENT

A. Definisi Agent
Agent adalah segala sesuatu yang dapat dipandang sebagaimana mengamati lingkungannya melalui sensor dan bertindak atas lingkungan yang melalui efektor. Agen manusia memiliki mata, telinga, dan organ lain untuk sensor, dan tangan, kaki, mulut, dan bagian tubuh lainnya untuk efektor. Menurut Russel dan Norvig, pengertian agent adalah segala sesuatu yang dapat dipandang menangkap/mengetahui/menangapi lingkunganya melalui sensor dan bertindak terhadap lingkunganya melalui efektor. Sensor merupakan bagian yang merangsang akan merangsang agent (kamera & infra red pada robot) sedangkan efektor merupakan bagian yang digunakan oleh agent untuk menangapi rangsangan yang telah diterimanya sebelumnya(motor pada robot).

B. Konsep Agent

Gambar di atas merupakan konsep dari agent dimana si agent (robot) mendapatkan "percepts" yang ditangkap oleh sensor si agent dan dia melakukan tindakan atas apa yang diterima oleh sensor terhadap lingkungannya. Seperti halnya manusia jika tangan terkena benda panas maka sensor yang dirasakan oleh kulit kita akan membuat tangan kita secara otomatis menjahui benda tersebut. Agent juga dituntut untuk mengerjakan suatu tindakan sampai berhasil. Untuk mengukur seberapa kesuksesan sebuah agent, tidak ada satu ukuran yang tetap dan sama untuk semua agent. Kita dapat menanyakan kepada agen secara subyektif tentang kenyamanan dengan kinerja agen itu sendiri. Sehingga harus ada pengukuran kinerja obyektif yang diberlakukan dengan standart otoritas tentang apa artinya sukses dalam lingkungan dan menggunakannya untuk mengukur kinerja sebuah agen.Namun ada beberapa cara untuk mengevaluasi kerja dari agent yaitu :
  • Pengukuran kinarja (Performance Measure)
  • Percept Sequence (persepsi urutan)
  • Knowledge from Environment
  • Possible Actions
Lalu kapan agent dapat di katakan sukses ? Untuk setiap urutan persepsi yang memungkinkan, agen rasional yang ideal harus melakukan tindakan apapun yang diharapkan dapat memaksimalkan pengukuran kinerjanya, berdasarkan bukti yang diberikan oleh urutan persepsi dan apa pun yang yang merupakan pengetahuan built-in yang dimiliki agen.

C. Contoh Agent
Vacuum cleaner
Ketika vacuum cleaner tersambung dengan aliran listrik maka arus listrik akan mengoperasikan motor listrik  sehingga kipas yang berada satu poros dengan motor listrik juga akan ikut berputar .Kipas yang berputar ini akan memaksa udara dan partikel debu terhisap ke exhaust port melalui intake port karena baling-baling pada kipas ini di desain untuk menghisap, hal ini cukup berbeda dengan baling baling pada kipas angin yang biasa Anda gunakan untuk mendinginkan Anda yang di desain untuk menghembuskan udara.Ketika udara dan partikel debu tersebut terhisap maka kepadatan partikel akan meningkat di depan kipas dan menurun di belakang kipas karena tekanan udara. Penurunan tekanan pada bagian belakang kipas pada exhaust port akan menyebabkan perbedaan tekanan antara tekanan udara luar dengan exhaust port sehingga udara dan debu tersebut terhisap karena tekanan pada vacuum cleaner lebih rendah daripada tekanan udara luar. Dan sekarang pertanyaan nya adalah bagaimana caranya untuk menangkap debu-debu tersebut? Aliran Udara dan debu-debu yang terhisap melalui intake port ke exhaust port akan melewati kantong debu (dust bag) terlebih dahulu. Kantong debu ini terbuat dari bahan berpori anyaman (biasanya kain atau kertas) yang bertindak sebagai filter udara . Lubang-lubang kecil di kantong tersebut cukup besar untuk membiarkan partikel udara lewat, tetapi terlalu kecil untuk sebagian besar partikel debu agar tertangkap pada kantong debu. 



Sumber Referensi:

  1. Anonim. 2012. Diambil dari http://artikel-teknologi-informasi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-agent-pada-ai-artificial.html?m=1
  2. Anonim. Diambil dari http://share.its.ac.id/pluginfile.php/1358/mod_resource/content/1/2._Agent_Cerdas.pdf
  3. http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-vacuum-cleaner/