Sabtu, 20 Mei 2017

PERBANDINGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE FRAMEWORK ( TOGAF, FEAF, GARTNER )

         Enterprise architecture adalah deskripsi yang bersifat fundamental atau dasar dari sebuah organisasi / perusahaan yang dapat menggambarkan visi, misi, dan alur bisnis dari sebuah organisasi. Selain itu enterprise architecture juga menjelaskan tentang terminologi komposisi dari perusahaan, hubunganya dengan lingkungan eksternal dan prinsip - prinsip panduan untuk kebutuhan (analisis), desain dan evolusi dai perusahaan tersebut.
         Dalam mengembangkan sebuah enterprise architecture untuk menjadi lebih baik dan mudah maka diperlukannya sebuah kerangka berpikir. kerangka berpikir ini dikenal dengan istilah Enterprise Architecture Framework yang merupakan suatu alat yang bisa digunakan untuk mengembangkan jangkuan dari arsitektur - arsitektur yang berbeda (CIO council, 2001). Architecture framework juga harus menggambarkan sebuah metode perancangan sistem informasi dalam istilah kumpulan building block dan memperlihatkan bagaimana building block tersebut menyesuaikan antara satu dengan lainnya. Penggunaan Enterprise Architecture Framework dapat mempercepat dan menyederhanakan pengembangan arsitektur dengan dipastikan memiliki cakupan yang lengkap dari solusi desain dan memastikan arsitektur yang terpilih dapat memungkinkan pengembangan dimasa depan sebagai respon terhadap kebutuhan bisnis(Setiawan, Iwan, 2009).


TOGAF (The Open Group Architecture Framework)
          The Open Group Architecture Framework merupakan framework yang digunakan untuk arsitektur perusahaan yang menyediakan metode dan tool secara komprehensif untuk membantu dalam merencanakan dan mengimplementasikan enterprise architecture.

Gambar framework TOGA


Gambar di atas merupakan tahapan dari TOGAF yang memiliki beberapa fase yang akan di jelaskan sebgai berikut :
a. Preliminary
       Mempersiapkan apa aja yang diperlukan untuk membangun enterprise architecture. Pada fase ini bertujuan untuk mengkonfirmasi komitmn dari manajemen, penentuan framework dari prinsip arsitektur yang akan digunakan pada pengembangan enterprise architecture.

b. Architecture Vision
        Menciptakan pandangan mengenai pentingnya enterprise architecture untuk mencapai sebuah tujuan organisasi / perusahaan yang di rumuskan dalam bentuk strategi untuk menentukan ruang lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan. Pada fase ini berisi barbagai pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan arsitektur ideal.

c. Business Architecture
        Mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisinis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis.

d. Information System Architecture
        Memfokuskan bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Teknik yang dapat digunakan pada fase ini seperti ER-Diagram, Class Diagram dan Object Diagram.

e. Technology Architecture
        Membangun arsitektur teknologi yang di inginkan dimulai dari penentuan jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portofolio Catalog yang meliputi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Pada fase ini mempertimbangkan alternatif  yang diperlukan dalam pemilihan teknologi.

f. Opportunities and Solution
        Menekankan manfaat dari enterprise architecture yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. Pertimbangan ini menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang digunakan.

g. Migration Planning
        Dilakukannya penilaian untuk menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi. Teknik yang digunakan untuk pemodelannya dengan matrik penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan pendukung dalam organisasi / perusahaan.

h. Implementation Planning
        Menyusun rekomendasi pelaksanaan tata kelola teknologi informasi yang telah dilakukan meliputi tata kelola organisasi, tata kelola informasi dan tata kelola arsitektur.

i. Architecture Change Management
        Menentukan prosedur yang digunakan untuk mengelola perubahan ke arsitektur baru dengan tujuan memastikan bahwa siklus hidup arsitektur tetap dipertahankan. Tahapan ini menetapkan bahwa tata kelola architecture framework tetap dijalankan dan memastikan kemampuan arsitektur perusahaan memenuhi syarat yang ada.


FEAF (Federal Enterprise Architecture Framework)
        Federal Enterprise Architecture Framework diperkenalkan oleh Fedelar CIO Council pada tahun 1999 untuk mengembangkan enterprise architecture dalam berbagai Federal Agency atau sistem yang melewati batas multiple inter-agency. FEAF adalah sebuah karya yang menyediakan struktur untuk mengembangkan, memelihara dan mengimplementasikan lingkungan operasional di top-level dan mendukung implementasi dari sistem TI. Dengen kata lain digunakan untuk menggambarkan keadaan sebuah lembaga pada saat ini dan masa depan serta menjabarkan rencana untuk transisi dari kondisi saatini kemasa depan. Hal ini dirancang untuk mempermudahkan manusia dalam berbagi informasi dan sumber daya di seluruh badan badan federal.
Gambar framework FEA


Gartner (Formely, The Meta Framework) 
       Menurut Gartner, arsitektur enterprise adalah mengenai menyatukan tiga unsur yaitu pemilik bisnis, spesialis informasi, pelaksana teknologi. Arsitektur enterprise dalam tampilan Gartner adalah tentang strategi bukan tentang teknik. Hal ini difokuskan pada tujuan. Salah satu visi yang memiliki konsekuensi besar adalah di arsitektur bisnis, informasi dan teknik.


Perbandingan Enterprise Architecture Framework
      Dalam metodologi enterprise architectur memiliki pendekatan yang berbeda - beda. Disamping itu ada 12 kriteria yang sering dijadikan pembanding untuk mengevaluasi perusahaan - perusahaan arsitektur metodologi. Namun tidak semua kriteria yang ada relevan dengan sebuah perusahaan, jadi semua tergantung dari kebutuhan sebuah perusahaan atau organisasi. Namun 12 kriteria tersebut dapat dijadikan titik awal untuk mengevaluasi sebuah organisasi atau perusahaan. Adapun urutan dari metodologi yang di terapkan antara lain :
         1. Very poor  = kurang 
         2. Inadequate = tidak memadai
         3. Acceptable = diterima
         4. Very good  = sangat baik
Berikut merupakan kriteria - kriteria yang digunakan
a. Taxonomy completes : Mengacu pada seberapa baik anda dapat menggunakan metodologi untuk mengklasifikasi berbagai artefak arsitektur.
b. Process completeness : Mengacu pada bagaimana metodologi memandu anda melalui proses langkah demi langkah untuk menciptakan arsitektur enterprise.
c. Reference model guidance : Mengacu pada bagaimana metodologi berguna dalam membantu membangun satu set model referensi.
d. Practice guidance : Mengacu pada berapa banyak metodologi membantu anda mencerna pola pikir arsitektur perusahaan ke organisasi anda.
e. Maturity model : Mengacu pada berapa banyak panduan metodologi memberi anda dalam menilai efektifitas dan kematangan organisasi yang berbeda dalam perusahaan anda dalam menggunakan enterprise architecture.
f. Business Focus : Mengacu pada apakah metodologi akan fokus pada penggunaan teknologi untuk mendorong nilai bisnis, dimana nilai bisnis secara khusus didefinisikan sebagai biaya dikurangi dan atau pendapatan meningkat.
g. Governance guidance : Mengacu pada berapa banyak metodologi membantu dalam memahami dan menciptakan model pemerintahan yang efektif untuk enterprise architecture.
h. Partitioning guidance : Mengacu pada seberapa baik metodologi akan memimpin ke dalam partisi otonom yang efektif dari perusahaan, yang merupakan pendekatan yang penting untuk mengelola kompleksitas.
i. Prescriptive catalog : Mengacu pada seberapa baik metodologi memandu anda dalam menyiapkan katalog aset arsitektur yang dapat digunakan kembali dalam kegiatan di masa depan.
j. Vendor neutrality : Mengacu pada seberapa besar kemungkinan anda untuk menjadi terkunci ke sebuah konsultan tertentu dengan mengadopsi metodologi ini.
k. Information availability : Mengacu pada jumlah dan kualitas informasi gratis atau murah tentang metodologi ini.
i. Time to value : Mengacu pada kemungkinan lamanya waktu anda akan menggunakan metodologi ini sebelum anda mulai menggunakannya untuk membangun solusi yang memberikan nilai bisnis yang tinggi

Tabel krieria EA Framework

Selain itu kita juga dapat melihat perbandingan berdasarkan komponen Enterprise Architecture Framework. 

Dari kedua tabel tersebut kita dapat melihat kekurangan dan kelebihan dari masing - masing Enterprise Architecture Framework. Jadi hal tersebut dapat membantu kita dalam menentukan Enterprise Architecture Framework yang akan digunakan oleh sebuah perusahaan atau organisasi di bidang arsitektur. 


DAFTAR PUSTAKA
https://eldy7.wordpress.com/2013/04/01/pengenalan-enterprise-architecture-framework/
https://www.researchgate.net/profile/Iping_Supriana2/publication/259359209_ANALISIS_PERBANDINGAN_KOMPONEN_DAN_KARAKTERISTIK_ENTERPRISE_ARCHITECTURE_FRAMEWORK/links/0c96052b30765dc644000000/ANALISIS-PERBANDINGAN-KOMPONEN-DAN-KARAKTERISTIK-ENTERPRISE-ARCHITECTURE-FRAMEWORK.pdf
https://ardhibeniyanto.wordpress.com/2012/11/23/perbandingan-enterprise-framework/
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367304-TA-Atina%20Dwi%20Palupi.pdf
http://itgov.cs.ui.ac.id/spis/TOGAF%20for%20IT%20Planning.pdf
file:///C:/Users/dhifairbah/Downloads/401-750-1-SM.pdf
http://catatan-risma.blogspot.co.id/2014/09/framework-arsitektur-enterprise-togaf.html