Setiap manusia umumnya mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu
harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan juga harus
berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan
satu kesatian agar terkabulnya harapan yang kita inginkan.
Harapan sendiri berasal dan kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan untuk dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Jadi untuk mewujudkan
harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan
Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak
terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.
Persamaan Harapan dan Cita-cita
Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan
juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur
yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja.
Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya dateline kapan
hal tersebut kita harus terealiasasikan.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun
buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar
karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita
semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai
melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya.
Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak
waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail
dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai.
Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak
masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress,
dan seterusnya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa
menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan
dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan
motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain
atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya
menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita
maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.
Penyebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap
lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah
suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang
luput dari pergaulan hidup. Berada diitengah – tengah manusia lain itulah
membuat seseorang dapat hidup dan berkembang baik secara fisik/jasmani maupun
mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan
manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang
sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan
dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau
harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya
orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga
mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak
tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Binatang dan tumbuhan juga memiliki kodrat namun ada perbedaan
antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi
ialah akal atau kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan. Sebab bila seseorang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu
barang yang dipilihnya. Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik
dan mana yang buruk atau mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya
manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat,
kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau
hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai
harapan.
• Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam
kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas :
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah.
(sandang, pangandan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan. Untuk
memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini
disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun
kemampuan berpikinya. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup itu maka manusia memiliki harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
sumber : https://abra139210.wordpress.com/2011/05/24/manusia-dan-harapan/